Joglo merupakan rumah khas Jawa yang masih bertahan hingga zaman modern sekarang ini. Ada berbagai filosofi dan nuansa Jawa yang kental dibalik sebuah rumah Joglo. Tak heran, banyak orang masing tetap mencintai rumah Joglo. Desian rumah Joglo pun terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih modern.
atap joglo dapat diimplementasikan untuk sebuah hunian (omah) atau paviliun (pendopo).
Atap joglo adalah yang paling kompleks dari semua jenis atap Jawa. Berbeda dengan jenis lain dari atap Jawa seperti limasan dan kampung atap, atap joglo tidak menggunakan raja posting. atap joglo terdiri dari kolom yang menjadi lebih tinggi karena pergi ke pusat. Empat kolom rumah utama terdalam sering tertinggi, sementara kolom luar adalah yang terendah. Keempat kolom rumah terdalam mendukung atap yang curam dari semua jenis atap Jawa; hampir membentuk piramida, kecuali bahwa ia datang ke dua poin daripada satu pun. Keempat kolom rumah utama terdalam adalah diatasi oleh elemen struktur yang dikenal sebagai tumpang sari. Sebuah sari tumpang dasarnya adalah berlapis struktur balok; band terluar balok mendukung kasau dari kedua atap atas dan bawah, sementara band dalam berat-hiasan dari balok membuat langit-langit berkubah dalam bentuk piramida melangkah terbalik.
Dasar joglo tipe rumah dapat meningkat dalam ukuran dengan menambahkan kolom tambahan dan memperluas wilayah atap ke arah luar. [2] Beberapa atap joglo yang sangat besar, seperti atap Grand Pendopo Mangkunegaran Palace, memiliki bentuk mengingatkan gunung.
Secara tradisional, atap joglo digunakan untuk rumah yang layak (omah) atau paviliun (pendopo) dari keluarga bangsawan. Dalam senyawa rumah besar dari keluarga bangsawan Jawa, atap joglo mencakup pusat bagian dari rumah. Ruang di tengah-tengah rumah, yang dikenal sebagai dalem, dianggap paling sakral. ruang suci ini - terutama daerah di bawah sari tumpang - sering dibiarkan kosong. Dalam waktu modern, daerah tidak memiliki penggunaan tertentu, tetapi secara tradisional dupa dibakar sekali seminggu di daerah ini untuk menghormati dewi padi Dewi Sri, atau di Jawa Tengah, untuk menghormati Nyai Roro Kidul. [2] kawasan suci ini juga merupakan daerah di mana mempelai wanita dan mempelai laki-laki yang duduk selama upacara pernikahan mereka. [1]
Atap joglo adalah bentuk atap Jawa ikonik. atap joglo telah mempengaruhi perkembangan arsitektur kolonial Belanda di Indonesia. bangunan modern di Indonesia, seperti aula atau terminal bandara bangunan besar, kadang-kadang menggunakan atap joglo.
Desain Gambar Arsitek rumah Joglo etnik modern
Desain Gambar Arsitek rumah Joglo etnik modern
...
0 comments:
Post a Comment